Kasbi, S.Pd.I, M.Pd

Kasbi, Lahir di Kuamang 27 Agustus 1983 adalah seorang guru PAI BP dan Pembina asrama di SMAN 1 Padang Panjang Sumbar. Dia diamanahkan sebagai Ketua Umum Badan ...

Selengkapnya
Navigasi Web
REMAJA DI PERSIMPANGAN JALAN

REMAJA DI PERSIMPANGAN JALAN

REMAJA DI PERSIMPANGAN

Oleh : Kasbi

#TantanganGurusianake-14

“Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu. Perlakukanlah anak di usia remaja sebagai tawanan dan sahabat” (Ali Bin Abi Thalib)

Apakah kita punya anak seusia remaja? Atau mengajar anak usia remaja? Atau setidaknya kita pernah melihat remaja tentunya. Bagaimana pandangan kita terhadap remaja di era milenial yang penuh dengan tantangan dan godaan ini? Barangkali jawaban kita akan berbeda. Sebagian kita melihat banyak remaja yang sukses berjuang di tengah rintangan menghadang, namun juga tidak sedikit yang tumbang terpengaruh lingkungan.

Kajian tentang remaja menarik untuk dibahas, di samping kita pernah melihat remaja, memiliki anak atau kemenakan di usia remaja, atau mungkin mengajar di SMP dan SMA yang otomatis objek kita adalah remaja. Artinya memahami problematika remaja adalah sebuah keniscayaan agar perlakuan kita terhadap remaja tidak keliru dan salah. Sebagaimana kita mendambakan agar para remaja memahami kita, sebenarnya mereka juga ingin untuk dipahami.

Zakiah Daradjat, Elisabeth B. Hurlock, dan Organisasi Kesehatan Dunia seragam mendefinisikan remaja. Remaja adalah masa peralihan atau transisi dari anak-anak menuju dewasa. Karena remaja adalah masa transisi dan pencarian jati diri, sudah barag tentu mereka butuh bantuan dan arahan, dan masa ini adalah masa yang paling penting bagi orang tua dan guru untuk menanamkan prinsip-prinsip hidup.

Banyak kita jumpai tulisan-tulisan, baik buku, artikel, makalah, dan lainnya membahas tentang kenakalan remaja. Namun juga tidak sedikit yang membahas tentang solusi menghadapi remaja. Melalui tulisan sederhana ini saya akan mencoba menuangkan ide dan pengalaman sebagai guru SMA dan ketua umum Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Padang Panjang yang nota bene berhadapan dengan remaja.

Sejujurnya kita melihat, remaja memiliki segudang potensi dan energi berlebih untuk disalurkan. Mereka membutuhkan sarana untuk itu. Terkadang sarana untuk menyaluran potensi dan energi berlebih inilah yang kurang tersedia sehingga mereka mencari sarana dan komunitas sendiri. Tugas kita adalah mencarikan solusi tepat, cerdas dan sesuai dengan usia mereka.

Memberikan obat cacing kepada pasien sakit mata hanyalah kesia-siaan, begitu juga memecahkan masalah remaja milenial dengan gaya klasik hanyalah menghasilkan kekecewaan. Keseharian remaja milenial selalu berada di dekat smartphone, mereka memiliki banyak ide, energi berlebih, membutuhkan komunitas, dan yang paling penting mereka suka dengan kegiatan-kegiatan yang menantang. Solusi cerdas adalah penuhi potensi mereka dan arahkan dengan aktivitas-aktivitas bermanfaat, rancanglah kegatan yang menarik dan unik.

Penulis akan memaparkan beberapa kegiatan dengan memanfaatkan dunia dan potensi mereka, dan menurut hemat penulis kegiatan ini sekaligus solusi real mengatasi problematika remaja milenial. Ketika remaja disibukkan dan didekatkan dengan kegiatan positif, dengan sendirinya kegiatan negatif akan menjauh.

Kegiatan-kegiatan positif yang dimaksud secara umum terbagi keoada 4 bagian, 1)Kegiatan Pekanan yang kontinyu, 2)Kegiatan Bulanan yang Up to date, kekinian dan kedisinian, 3)Kegiatan semesteran yang Variatif, 4)Kegiatan tahunan yang menyenangkan. Lalu bagaimana model dan teknis kegiatan mingguan, bulanan, semesteran, dan tahunan ini?

Berdasarkan pengalaman penulis 5 tahun terakhir dalam membina remaja, maka insya Allah akan penulis tuangkan dalam goresan-goresan selanjutnya. mohon doa dari pembaca semua agar kumpulan tulisan-tulisan ini kelak bisa dibukukan sebagai salah satu panduan praktis dalam membina remaja. Amin Yaa Rabbal ‘Alamin

Mereka tengah berada di persimpangan jalan, membutuhkan bantuan menuju jalan kebenaran dan keabadian. Mari menjadi bagian yang akant mengarahkan mereka ke jalan itu, jangan biarkan mereka tersesat terlalu jauh. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi.

“dan perkataan siapa yang paling baik dibanding dengan mengajak manusia ke jalan Allah dan melakukan kerja-kerja baik?” (Q.S. Fushshilat ayat 33)

Apakah kita MAU menjadi yang terbaik? (Kasbi)

Padang Panjang, 5 April 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Smg goresan penanya segera mnjadi sebuah buku ya Pak... Sy pesan satu, gak pake lama, mumpung anak saya msh remaja... Goodluck Pak.. Slm kenal dr Medan.

05 Apr
Balas

Wah... Tambah semangat nih. Hihihi. Terima kasih.

05 Apr

MasyaAllah, mencerahkan sekali.. Kadang orang tua lupa kalau dia berbeda dengan anaknya atau sebaliknya. Sehingga berkeinginan anaknya sama dengan dia.. Mantap tadz.

05 Apr
Balas

Terima kasih mas.

06 Apr

Memang betul pak..kadang-kadsng kita memaksakan diri supaya anak harus menjadi diri kita waktu remaja dlu. Padahal keadaan sekarang jauh sekali perbedaannya. Tapi kita boleh2 saja mengikuti kemauannya dengan catatan ada rambu2 yang harus kita siapkan. Dan jangan terlalu keras kepada anak. Lembut tapi tegas...bagaimana menurut bapak..???

05 Apr
Balas

Benar buk. Di usia remaja awal atau SMP, jadikan mereka sebagai tawanan. Tawanan itu hak nya diberikan, namun tetap dalam pengawasan ketat. Kalau remaja Madya seusia SMA, Perlakukan dia layaknya sahabat. Begitu kata imam Ali bin Abi Thalib Karamallahu wajhah

05 Apr

Pemaparan yang bagus Uda. Bahasanya mudah dipahami, sistematikanya bagus.Pemuda itu memang tulang punggung negara, jadi dari usia remaja inilah kita membinanya. Kita nemang harus masuk ke dunia mereka, sambil kita memperbaiki yang salah dari mereka.

06 Apr
Balas

Terima kasih pak. Benar sekali, masuk ke dunia mereka, tetap memperbaiki yang keliru

06 Apr

Kereeen...smg terwujud...

06 Apr
Balas

Masya Allah...terimakasih ilmu parentingnya Bapak

05 Apr
Balas

Sama2 Ibu. Terima kasih sudah mampir Salam literasi

05 Apr

pengalaman dan tulisan yang luar biasa pak jadi ilmu untuk menghadapi remaja khususnya anak2 kita tentunya salam

05 Apr
Balas

Amin Yaa Rabbal Alamin. Semoga bermanfaat buk. Salam kenal dan salam literasi

05 Apr



search

New Post