Kasbi, S.Pd.I, M.Pd

Kasbi, Lahir di Kuamang 27 Agustus 1983 adalah seorang guru PAI BP dan Pembina asrama di SMAN 1 Padang Panjang Sumbar. Dia diamanahkan sebagai Ketua Umum Badan ...

Selengkapnya
Navigasi Web
REMAJA ITU LABIL, MAKA PERLU PEMBINAAN BERKELANJUTAN

REMAJA ITU LABIL, MAKA PERLU PEMBINAAN BERKELANJUTAN

REMAJA ITU LABIL, MAKA PERLU PEMBINAAN BERKELANJUTAN

Oleh : Kasbi.

#TantanganGurusianaKe-15

Remaja memiliki energi berlebih, mereka akan senang diajak berkegiatan. Dalam tulisan sebelumnya saya telah menjelaskan ada 4 bagian kegiatan secara umum. Kegiatan mingguan yang sifatnya berkelanjutan, kegiatan bulanan yang up to date, kegiatan semesteran yang variatif, dan kegiatan tahunan yang menantang dan menyenangkan. Pada tulisan lanjutan ini saya akan menjelaskan secara rinci bagian pertama (Kegiatan pekanan) dari empat bagian tersebut.

Kegagalan pembinaan terhadap remaja biasanya karena tidak konsistennya melakukan pembinaan. Sering kegiatan remaja yang kita temui hanya bersifat insidentil. Misalnya momen hari sumpah pemuda, momen 17 agustusan, dan lainnya. Padahal remaja membutuhkan pembinaan yang kontinyu, terukur, terarah, dan menyenangkan tentunya.

Lalu bagaimana detailnya kegiatan pekanan ini? Saya akan menjelaskan dan memberikan contoh model kegiatan yang telah saya terapkan kepada Komunitas Pemuda Hijrah Padang Panjang selama 5 tahun ini. Model ini tentu tidaklah baku, tapi setidaknya bisa menjadi acuan awal bagi kita yang berminat dan mengambil bagian menyelamatkan generasi muda kita dari pengaruh-pengaruh negatif.

KEGIATAN PEKANAN YANG KONTINYU

A. Tempat/Lokasi Kegiatan

Ajak mereka berkegiatan di tempat yang menyenangkan, jangan selalu dan melulu di ruangan, bisa di taman, di lapangan sekolah, di teras masjid, dan lokasi lainnya sesuai kesepakatan. Memilih tempat yang tepat juga bagian dari kesuksesan dan kesinambungan kegiatan pekanan ini. Berdasarkan pengalaman saya, remaja akan suka diajak berkegiatan di lapangan terbuka.

B. Waktu

Dalam satu semester, efektivitas pembinaan adalah 4 bulan. Di setiap bulan kegiatan ini bisa terlaksana 3 kali, pekan pertema, kedua dan ketiga, sedangkan pekan ke empat adalah kegiatan bulanan yang sifatnya gabungan. Artinya dalam satu semester ada pertemuan sekitar 12 kali (4 bulan x 3 pekan), setahun 24 kali dalam setahun. Rancanglah 24 materi untuk kegiatan selama setahun.

Jika pembinaan ini kita lakukan di sekolah setingkat SLTP atau SLTA (usia remaja) berarti sebagai Pembina kita mesti menyiapkan materi yang berkelanjutan minimal 5 semester. kelas 1 dan 2 masing-masing 2 semester, sedangkan kelas 3 hanya 1 semester, hal ini dikarenakan semester 2 kelas bagi kelas 3 waktunya terlalu singkat. Tapi boleh juga kita lakukan jika memungkinkan.

C. Mekanisme kegiatan

Remaja dibuat berkelompok, agar lebih efektif maka 1 kelompok terdiri dari 10-15 orang, yang dibimbing oleh 1 pembina. Selain efektif, berkegiatan dalam bentuk kelompok mengajarkan remaja dan menanamkan karakter bangsa tentang kerja sama atau gotong royong, dan berkelompok atau berkomunitas adalah bagian dari kebutuhan remaja milenial.

Mulailah dari kerja kecil. Contoh, langkah awal di sebuah sekolah atau lingkungan tempat tinggal. Kita fokuskan dulu mengelola 20 remaja (10 laki-laki dan 10 perempuan), selanjutnya pisahkan kelompok laki-laki dan perempuan. Laki-laki 1 kelompok, perempuan 1 kelompok, berarti kita membutuhkan 2 pembina.

Dua kelompok atau 20 remaja inilah yang akan kita bina dan kelola sampai tahun depan merekalah yang akan kita berdayakan untuk melakukan pembinaan kepada teman-teman mereka jika jumlah remaja yang kita bina semakin banyak. Pengkaderan ini penting karena biasanya yang sering menjadi persoalan dalam kegiatan ini adalah keterbatasan Pembina.

Menseriusi kelompok awal ini penting, karena inilah sebagai cikal bakal dan penentu sekaligus memudahkan langkah pembinaan ke depan, karena target kita ke depan adalah merekrut remaja milenial sebanyak mungkin untuk tergabung dalam pembinaan kontinyu ini. semakin banyak remaja yang kita ajak berkegiatan, semakin banyak juga peluang amal jariyah kita menyelamatkan remaja dari pengaruh-pengaruh negatif.

Berkegiatanlah dengan banyak melibatkan remaja, saya menyarankan model kegiatan dalam kelompok ini adalah sebagai berikut :

1. Pembukaan oleh protokol : Remaja

2. Pembacaan ayat suci Alquran : Remaja

3. Kuliah Lima Menit (Kulim) : Remaja

4. Materi Pembinaan : Pembina

5. Diskusi dan serba-serbi : Pembina dan Remaja

6. Evaluasi kegiatan dan ibadah selama sepekan : Pembina dan remaja

7. Kesimpulan dan penguatan : Pembina

8. Doa : Remaja

Jadi semuanya melibatkan remaja, beri mereka amanah, latih mereka untuk bertanggung jawab, ciptakan suasana senyaman mungkin, perbanyak diskusi dibanding materi. Keterpautan hati mereka mengikuti kegiatan ini merupakan modal awal.

D. Materi Pembinaan

Di samping tempat dan mekanisme, bagian yang tak kalah penting adalah konten dan muatan materi dalam kegiatan. Karena kegiatan ini rutin, materi harus dirancang secara tepat, menyeluruh, dan berkelanjutan. Saya menyarankan materi ini lebih banyak mengedepankan perubahan mindset remaja dalam memandang diri, agama, bangsa dan Negara.

Mengarahkan mindset ini adalah hal utama, karena begitulah dulu awal dakwah Rasulullah di mekah, dimulai dengan mengokohkan keyakinan dan perbaikan akhlak yang kedua hal itu harus dimulai dengan merubah paradigma atau mindset. Saya menyarankan, materinya dimulai dengan pengokohan keyakinan, akhlak, ibadah, dan materi lainnya sesuai kebutuhan remaja.

Lalu bagaimana dengan kegiatan bulanan? Insya Allah akan saya sambung pada tulisan dan edisi berikutnya. Semoga goresan ini bermanfaat untuk pecinta dunia remaja. Mohon juga masukan dan saran di kolom komentar.

Padang Panjang, 6 April 2020

Bio Narasi: Kasbi, Guru PAI BP sekaligus Pembina Asrama di SMAN 1 Padang Panjang Sumbar, diamanahkan sebagai Ketum Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Padang Panjang. Lahir di Kuamang Tebo Jambi pada tanggal 27 Agustus 1983. HP/WA : 0852 7492 2772. Nama Akun FB dan IG “Kasbi Wo Kasbi”, dan email : [email protected]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap pak. Kegiatannya positif.

06 Apr
Balas

Semoga bermanfaat. Salam literasi

06 Apr

Terima kasih pak sudah berbagi...

06 Apr
Balas

Terima kasih pak sudah berbagi...

06 Apr
Balas

Sama-sama ibuk. Salam literasi

06 Apr

MasyaAllah, langkah konkret yang memang harus dilaksanakan.. Jika benteng iman kokoh, berada dilingkungan yang bagaimanapun tak akan memengaruhi diri si remaja. Tulisan yang benar-benar keren. Layak untuk dipraktikkan.

06 Apr
Balas

Terima kasih mas. Semoga bermanfaat untuk yang lain. Amin

06 Apr



search

New Post