Kasbi, S.Pd.I, M.Pd

Kasbi, Lahir di Kuamang 27 Agustus 1983 adalah seorang guru PAI BP dan Pembina asrama di SMAN 1 Padang Panjang Sumbar. Dia diamanahkan sebagai Ketua Umum Badan ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menghadapi 543 Makhluk Tanpa Wujud

Menghadapi 543 Makhluk Tanpa Wujud

Menghadapi 543 Makhluk Tanpa Wujud

Oleh : Kasbi

#LombaJuni2020

#TantanganGurusianaKe-72

Menghadapi 30-40 siswa secara online dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) selama pandemi global ini adalah sesuatu yang biasa. Saya yakin semua guru telah melakukan aktivitas ini sebagai bagian dari tugas wajib yang tidak bisa dielakkan. Semua kita memiliki pengalaman unik masing-masing untuk diceritakan.

Goresan ini tidak menceritakan jurus dan trik menghadapi siswa dalam satu kelas. Saya lebih tertarik untuk berbagi kepada sahabat sekalian tentang pengalaman menghadapi 500 lebih siswa dalam satu waktu semenjak pukul 07.30-22.00 WIB dan itu dilakukan setiap hari selama 15 hari yang dimulai sejak 27 April sampai 11 Mei 2020.

Kegiatan ini bernama Pesantren Ramadan. Sebuah agenda dan program wajib tahunan untuk seluruh siswa Muslim di semua jenjang pendidikan. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Pesantren Ramadan 1441 H tahun ini mesti dilakukan secara online atau dalam jaringan.

Saya ditunjuk sebagai koordinator panitia pelaksana pesantren di SMAN 1 Padang Panjang Sumatera Barat tempat saya berdinas oleh kepala sekolah. Amanah yang harus dijalankan, mengingat petunjuk dan teknis pelaksanaan kegiatan Pesantren Ramadan telah diturunkan oleh Dinas Pendidikan Sumatera Barat ke semua SLTA sederajat.

Sebagai panitia pelaksana ada tiga tahapan kerja yang kami dilakukan. Tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan sesuai dengan fungsi manajemen. Hal ini dilakukan demi kesuksesan dan kelancaran kegiatan akbar ini.

Pertama tahapan perencanaan.

Gagal dalam merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan. Panitia mendata seluruh siswa yang menjadi peserta kegiatan pesantren. Siswa Muslim di SMAN 1 Padang Panjang Sumatera Barat berjumlah 543 yang tersebar di 18 lokal dengan rincian 9 lokal kelas X dan 9 lokal kelas XI. Artinya sudah ada 18 kelompok besar.

Langkah selanjutnya 18 kelas tadi dipisah laki-laki dan perempuan, maka terbentuklah 36 kelompok. Masing-masing kelompok diminta membuat grup WhatsApp (WA) dengan memasukkan semua panitia ke dalamnya. Hal ini untuk memudahkan komunikasi. Lalu Panitia mengirimkan juknis, jadwal, dan target yang hendak dicapai.

Kedua Tahapan pelaksanaan

Inilah tahapan eksekusi, di mana siswa mengikuti kegiatan pesantren ramadan sesuai rencana dan jadwal yang diberikan, rinciannya sebagai berikut:

1. 07.30-08.00 WIB pengecekan kehadiran melalui link google form yang telah diatur password dan batasan jam pengisiannya.

2. 08.00-09.30 WIB melaksanakan salat sunat dhuha.

3. 09.30-10.30 WIB menambah hafalan baru minimal 5 baris.

4. 10.30-12.00 WIB mendengarkan dan meresume materi yang dikirim melalui link youtube yang dibagikan ke semua grup WA.

5. 12.00-12.30 WIB persiapan dan pelaksanaan salat zuhur

6. 21.30-22.00 WIB pelaporan ibadah harian melalui link google form telah diatur password dan batasan jam pengisiannya.

Ketiga Tahapan evaluasi

Evaluasi dilakukan dalam dua bentuk. Pertama evaluasi harian yang dilakukan dengan mengisi form evaluasi ibadah, tambahan hafalan, dan ringkasan materi. Pengisian ini dilakukan setelah salat tarawih dan witir yang didampingi oleh orang tua. Kedua evaluasi berupa ujian Online terhadap semua materi dengan memakai aplikasi google form.

Sahabat yang budiman. Covid-19 telah mengajarkan kita untuk memanfaatkan teknologi, sehingga dengannya mengahadapi makhluk (baca siswa) sebanyak 543 tanpa wujud (baca dalam jaringan) bisa terlaksana dengan sukses.

Benarlah bahwa teknologi bagaikan pisau bermata dua, yang dengannya bisa digunakan untuk hal negatif, pun begitu ia bisa dimanfaatkan untuk hal-hal positif. Sudah saatnya semua kita terutama guru agar melek teknologi.

Inilah salah satu pengalaman saya mengajar daring insya Allah tanpa garing. Semua siswa mengikutinya dengan senang, ibadahnya terkontrol, hafalannya meningkat, pengetahuannya bertambah.

Kasbi, Lahir di Kuamang 27 Agustus 1983 adalah seorang guru PAI BP dan Pembina asrama di SMAN 1 Padang Panjang Sumbar. Dia diamanahkan sebagai Ketua Umum Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Padang Panjang. Di samping itu dia juga seorang Da'i dan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang Panjang dan Pengurus Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kota Padang Panjang. Email : [email protected]. HP/WA :085274922772

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren tadz.. Benar2 nggak garing... Kapan-kapan saya pinjam istilah antum.. Merencanakan kegagalan.. Keren

02 Jun
Balas

Keren tadz.. Benar2 nggak garing... Kapan-kapan saya pinjam istilah antum.. Merencanakan kegagalan.. Keren

02 Jun
Balas

Hehehehe. Boleh mas. Entah istilah siapa itu. Ane pernah baca dulu, tapi belum tahu pimiliknya. Hehehe

03 Jun

Mantap pak, semoga menang

02 Jun
Balas

Amin. Terima kasih doanya. Yang penting ikut dulu. Hehehe. Bu Yessy juga sudah mengirim naskah lomba kan?

02 Jun

Sukses Pak

02 Jun
Balas

Terima kasih bu

03 Jun

Wah bagus pak

02 Jun
Balas

Terima kasih pak

02 Jun

Semoga sukses dinda..

03 Jun
Balas

Amin. Mokasih kanda

04 Jun



search

New Post